When a friend has gone...

By Thursday, May 20, 2010

Pada awal bulan ini aku dan semua teman dikantor dikejutkan oleh meninggalnya seorang teman lama, karena sakit yang diderita. Bagiku kepergiannya meninggalkan kesan yang sangat dalam, bukan karena aku melihat saat-saat terakhirnya tapi juga karena kepergiannya yang begitu cepat dan anak-anak yang masih kecil. Kebetulan kami sekeluarga memang berteman karena almarhum, isterinya, aku dan suamiku pernah satu kantor beberapa lama dan tetap menjadi teman keluarga hingga kini.

Dalam rasa sedih yang mendalam banyak pelajaran yang bisa kuambil dari semuanya tentang keikhlasan...

Bahwa semuanya pun anak-anak muda tua tak akan lepas dari kematian, kematian hanyalah masalah waktu, sekaranng besok atau nanti.Manuasia akan meninggalkan atau ditinggalkan orang-orang yang dicintai. Meski rasanya sedih ditinggalkan ataupun belum rela meninggalkan sebagai orang beriman haruslah siap setiap saat. Dan memang semua yang ada di bumi ini adalah milik Alloh maka kita harus ikhlas dan berharap dengan demikian akan mendapat Ridhonya. Dan ketika hari saat temanku pergi dia telah berucap kepada isterinya bahwa dia ikhlas, dan isterinya menjawab bahwa dia juga ikhlas...tak ada yang bisa menghentikan ketika Dia telah berkehendak dan keikhlasanlah yang akan menjadi penguat hidup yang ditinggalkan juga mungkin akan memudahkan perjalanan bagi yang menghadapNya.Wallohu alam.

Menjadi seorang janda tentu sama sekali tak ada dalam rencana hidupnya,,,tapi kenyataannya itu menimpanya. Bahwa dia yang dulu sangat bergantung dengan suaminya kini harus Mandiri, larut dalam kesedihan bukanlah penyelesaian, bangkit dan terus melangkah adalah pilihan yang tepat meski hati meratap, demi anak-anak. Aku salut melihat kegigihan temanku di minggu-minggu pertama setelah dia ditinggalkan. Bukan berlama-lama cuti tapi segera masuk kerja lagi, berusaha terlihat tegar di depan anak-anak agar emosi anak-anaknya juga tegar. Meski kadang masih mengangis sesenggukan namun dia berusaha tetap tersenyum. Keikhlasan yang terucap telah dibuktikan...

Teman banyak hal yang kupelajari dari musibah yang menimpa keluargamu, tentang keikhlasan dan tentang kehidupan...dan akupun terus menua, semuanya juga...tapi apa yang sudah kupunya ( kaupunya ) mungkin belum seberapa...tak usah tanya jadi harus bagaimana...


You Might Also Like

0 comments