Rianti's Online

Pound cake lagi~

Setelah sebelumnya bikin Bolu Kangen Nenek, minggu lalu aku bikin lagi pound cake bahan-bahannya sih sama, cara pembuatan yang berbeda plus ditambah parutan kulit lemon biar makin sedep.

Kali ini aku bikin setengah resep saja, jadi hasilnya cuma cukup untuk sekali tea time sore. Untuk hasil yang lebih banyak, tinggal dikali 2, 3 dst aja resepnya yaa...

Bahan:

2 butir telur

110 gram tepung terigu

110 gram gula pasir

110 gram mentega (aku pakai blue band sebaguna)

1/2 sdt baking powder

1 sdt parutan jeruk lemon, parut bagian kuningnya saja biar nggak pahit

1 sdt vanili cair/bubuk

Cara membuat:

1. Kocok mentega dengan mixer berkecepatan sedang sampai mentega berwarna putih, lalu masukkan gula pasir dan baking powder kocok sampai adonan benar benar mengembang.

2. Turunkan kecepatan mixer ke yang paling rendah, lalu tuang telur dan tepung terigu secara bergantian, aduk rata jangan terlalu lama mengaduknya. Terakhir masukkan kulit jeruk dan vanili aduk asal rata dengan menggunakan spatula.

3. Tuang adonan ke dalam loyang, kali ini aku coba pakai baking dish kaca tahan panas merk Glass Lock, bisa juga pakai loyang kue biasa atau yang silicon. Masukkan ke dalam oven suhu 150 C panggang dengan api atas bawah selama 30 menit, keluarkan sebentar, tutup loyang dengan aluminium foil supaya bagian atas kue tidak gosong lalu panggang lagi dengan suhu 170 C selama 30-40 menit sampai cake matang, cek dengan tusuk gigi bila sudah tidah ada adonan basah yang menempel berarti cake sudah matang.

I was sooo in love with the color of this inggredients...cerah banget.

Sebenernya bakal bagus kalau dibuat sayur bening aja kali ya...tapi kali ini atas permintaan Farah, bahan cantik ini akan kami buat Tom Yam (resep tanpa cabe, cukup pedas dari bumbu instan tomyam). Sayang sekali pas nggak punya udang, but its ok, shabu-shabu kesukaan anak-anak bisa jadi penolong, dengan aneka bentuknya yang super cute :)

Bahan:

1 kg cumi ukuran sedang, potong cincin, saya lebih suka cumi yang sudah dibersihkan dari tinta dan kulitnya, jadi tinggal badannya yang putih.

Shabu shabu sesuai selera dan potong sesuai selera juga

Jamur Enoki secukupnya, bisa juga diganti jamur lainnya misal jamur kancing

1 bungkus bumbu instan tom yam (saya menggunakan bumbu merk Asian Home Gourmet)

1 buah wortel impor ukuran yang cukup besar, iris tipis tapi jangan tipis banget.

+/- 750ml air, sesuaikan dengan rasa.

1 buah bawang bombay ukuran kecil, cincang

2 siung bawang putih, cincang

3 siung bawang merah, iris halus

1 SDM kecap ikan

8 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, sobek-sobek

2 batang serai, potong sampai bagian yang putih, memarkan

2 batang bawang daun, iris 1 cm

Gula pasir secukupnya

Minyak goreng untuk menumis

Cara Membuat:

1. Tumis bawang bombay, bawang merah, bawang putih, serai sampai harum tambahkan air, masak sampai air mendidih, masukkan bumbu tomyam didihkan sebentar.

2. Masukkan wortel dan shabu shabu, masukkan kecap ikan, gula pasir daun jeruk, sambil menunggu wortel empuk dan shabu matang, cicipi rasanya apakah rasa asam, asin dan manisnya sudah pas.

Kebetulan bumbu tomyam instan yang saya pakai asam dan asinnya sudah pas, cenderung asam banget malah namun gulanya masih perlu nambahin cukup banyak. Karena masing-masing bumbu tom yam mungkin berbeda, jika kurang asam tambahkan air perasan jeruk nipis, jika kurang asin tambahkan kaldu ayam bubuk atau garam.

3. Okay kembali ke masakan, bila wortel dan shabu sudah matang, masukkan cumi dan jamur enoki rebus kurang lebih dua menit sampai cumi matang, jangan terlalu lama ngerebus cumi biar nggak alot. Terakhir tabur daun bawang. Icip-icip lagi. Bila sudah pas rasanya, selesai deh. Gampangkan...kata Ibu pada dasarnya masak itu tinggal cemplang cemplungin bahan aja :p

Karena masakin untuk anak-anak jadi tomyamnya nggak gitu pedas, untuk mommy and dad bila ingin lebih pedas tinggal tambahin irisan cabe sesuka hati.

Saking nggak tau mau beli buku apa waktu nganter Farah nyari buku dongeng nusantara ke Gramedia Mall Boemi Kedaton dan memang sedang nggak berencana beli buku juga tapi pingin ada bacaan tapi ga mau baca buku tebal-tebal lagi karena faktor U (baca: ngantukan) akhirnya saya iseng beli aja buku yang ada di display belakang kasir. Kebetulan bukunya tipis-tipis dan nampak menarik. And surprise...tiga buku tipis ini ternyata seru bangeeeets...

1. Finchickup, Financial Check Up for Ladies: Invest but Still Shopping and Spa? No Worries Ladies!

Iya, judulnya emang begitu. Buku karangan Farah Dini Novita ini ngebahas soal financial planning, terutama buat para wanita-wanita gila belanja, tujuannya supaya balance antara Shopping, Saving and Invest sehingga keuangan tetap sehat sepanjang masa meskipun punya hobby nyalon, ngafe, nonton, travelling, shopping dan kehedonan yang lainnya. 

Seneng banget kan ya kalau bisa begitu dan hidup juga jadi nyaman tentunya. Intinya untuk bisa punya tabungan cukup, investasi yang menjanjikan kita ga harus jadi ngirit bin medit tapi masih bisa bersenang-senang juga kok, asalkaaan...soal keuangan benar-benar sudah direncanakan dan dikelola dengan baik.

Habis baca buku ini bikin langsung check up kondisi perekonomian pribadi deh. Aku jadi ngebayangin seandainya seluruh rakyat Indonesia ini dari kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas paham pentingnya perencanaan keuangan sehingga pada tidak konsumtif, gemar menabung dan berinvestasi, negara ini pasti bebas hutang. Intinya berapapun penghasilan kita, bila dikelola dan direncanakan dengan baik insyaAllah  akan ngasih kebahagiaan dan kenyamanan tersendiri kedepannya misalnya terbebas dari hutang konsumtif, punya dana pendidikan anak, dana pensiun yang cukup dan lain-lain.

Baca buku ini berasa baca blog, karena gaya bahasanya santai banget dan seru. Sebenarnya buku ini memang rangkuman blognya Farah Dini di www.fin-chick-up.com.

2. #88 Love Live : 88 Thoughts on Love and live

88 Thoughts on Love and Life by Diana Rikasari, Ilustration by Dinda Puspitasari.

Buku ini berisi quote-quote dan tulisan-tulisan di blog Diana Rikasari yang super keren yang dibukukan ke sebuah buku dan dipenuhi ilustrasi colourful oleh Dinda Puspitasari. Ilustrasinya sendiri menurutku sangat Diana Rikasari banget, sesuai dengan gaya tabrak warnanya Diana yang antimainstream.

Lihatlah, warna-warna yang cerah dan kata-kata yang indah di setiap lembarnya bisa jadi positive energy booster bagi pembacanya. Kamu bisa baca-baca blog mereka berdua yang sangat positive dan menginspirasi di www.dianarikasari.blogspot.com dan blognya Dinda di www.dindaps.com

3. More Thinking About: ZODIAC

Hahaha...Miapah???

Okay, ini gara-gara mbak-mbak Gramedianya nyodorin buku ini yang plastiknya udah kebuka, sambil senyum-senyum, terus aku baca deh sama Farah lalu kami ngikik bersama, sebenernya mau ngakak tapi jaim doong. Yasudah...bungkuss!

Yappp...buku ini lucuk, di rumah gara-gara baca bersama buku ini kami berempat terus-terusan ketawa...rasanya jadi moment yang spesial banget deh, bahagia tuh sederhana banget padahal, LOL~

Buku ini ga berisi ramalan kok, cuma ngebahas karakter masing-masing zodiac dengan dijadiin cerita bergambar gituu. Kreatif deh kamu Merri An :)))

Aku suka sekali warna kuning, orange dan lime sehingga koleksi bajuku banyak yang bernuansa ketiga warna itu dengan berbagai macam gradasi warnanya, jadi ketika memilih warna eyeshadow untuk tahun 2015 ini setidaknya harus bernuansa orange. Berhubung aku jarang mengoleskan bedak tebal di wajah, setelah tabir surya paling cuma pakai bedak tabur tipis-tipis maka aku perlu pakai riasan mata supaya nggak pucat. Nah untuk riasan mata aku lebih menyukai warna-warna natural jadi bisa nyatu sama muka tanpa bedak tebal, pilihanku jatuh pada Etude House dengan produk-produknya yang cantik.

1. Eye Shadow

Etude House, Look At My Eyes Cafe OR202, warna orange

Etude House, Look At My Eyes Cafe BR404, warna cokelat

Aku suka sekali perpaduan dua warna ini, warna orangenya bikin mata cerah dan warna cokelatnya bikin nampak natural.

2. Eye Liner

Etude House Oh My Eye Line warna Navy dan warna Hitam.

Yang aku sukai dari eye liner ini adalah kuasnya yang kecil banget dan agak kaku, jadi bisa ngebentuk eye line tipis atau tinggal ditebelin untuk yang suka eye line tebal.

Waterproof, jadi nggak luntur dipakai wudhu.

3. Mascara

Etude House Lash Perm 3 Step Volumecara and Curling

Mascara ini bisa diputar dari step satu untuk tampilan tipis sampai step tiga yang paling tebal. Manjangin bulu mata, iya. Curling, yes. Not so waterproof, jadi sedikit luntur abis dipakai wudhu. 

Sejak mengkonsumsi honey lemon shot di pagi hari setelah bangun tidur, sudah pasti aku juga harus memilih madu asli yang tepat, alhamdulillah dapat info tentang madu Uray ini dari blognya Andra Alodita.

Madu Uray bukan madu hasil ternak, termasuk jenis raw honey atau madu natural atau ada yang nyebut madu hutan yang diperoleh dari sarang-sarang lebah madu di hutan. Kelebihan dari madu hutan adalah lebah liar di hutan mengambil sari pati/nectar beraneka macam bunga sampai jauh di kedalaman hutan tidak hanya dari satu jenis bunga saja sehingga vitamin dan mineral yang terkandung lebih beragam.

Soal keaslian dan kemurnian madu Uray ini aku sampai sengaja googling tentang gimana sih ciri-ciri madu asli, maklum aku juga awam banget soal madu ini. Setelah paket madu ini datang langsung deh kucocokin dan benar madu uray ini tidak larut dalam air seperti ciri madu asli yang kubaca karena setiap kucampur dengan perasan lemon susah sekali nyampurnya jadi ngaduknya harus agak lama itupun sebenarnya ga larut madunya jadi harus cepat diminum.

Tekstur madu ini juga nggak putus waktu ditetesin, terus mengalir gitu. Waktu kutetesin sedikit ke piring lalu kutuangin air kemudian digoyang-goyang juga langsung ngebentuk pola sarang lebah, tidak langsung larut.

Aku juga coba tetesin madu ini untuk ngetes semut, semut memang datang karena nyium bau manis tapi dia ga bisa minum madu jadi mereka pergi, ada sih yang terjebak lengketnya madu terus mati.

Cuma iseng ngetes itu aja sih eh ternyata bener sesuai ama hasil googling tentang cara ngetes madu itu murni apa nggak.

Sebenernya dari penampakan madunya yang bening dan tidak ada endapan saja sudah percaya kalau ini asli, juga dari rasanya.

Agak sulit memang mendapatkan madu Uray ini karena tidak di semua kota ada, hanya ada di ranch market dan toko-toko organik di beberapa kota besar di Indonesia. Aku sendiri nggak tau di Bandar Lampung ada yang jual apa nggak, selama ini aku memesan langsung melalui email madu.uray@gmail.com dan dilayani dengan baik.

Bila kamu ingin tau lebih lengkapnya tentang madu Uray, lihat-lihat aja di instagramnya @maduuray atau baca-baca di http://www.madu-uray.com

Aku dan ibu, bila kami tiba-tiba kangen almarhumah nenek, suka bikin kue-kue yang dulu sering dibuat sama nenek. Kue bolu ini sederhana banget, nggak lembut kaya kue-kue kekinian, tapi juga nggak bantat. 

Setiap makan bolu ini, kami ingat dulu nenek sering buatin bolu ini tiap kami datang, Ibu juga sering bikin untuk kami bekal sekolah dan Alhamdulillah Farah dan Yasmine juga masih suka. Bedanya kalau dulu nenek bikin di loyang  besi bulat yang tengahnya bolong, sekarang kami pakai cetakan silikon dengan bentuk karakter lucu.

Bolu ini kalau di luar negeri termasuk jenis pound cake, mudah sekali membuatnya dan insyaAllah anti gagal. 

Resep Bolu Kangen Nenek

Bahan:

225gr tepung terigu diayak

225 gula pasir

4 butir telur

1 sendok teh baking powder

1/4 sendok teh vanili bubuk

Cara Membuat:

Kocok telur, gula dan baking powder sampai mengembang. Lalu masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan spatula, tuang mentega cair aduk asal rata jangan terlalu lama mengaduknya, lalu masukkan ke dalam loyang yang telah dioles mentega panggang dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 180 derajat celcius selama +/- 25 menit.

Liep's Cafe mengusung konsep west and east, jadi selain beef steak, pizza, aneka pasta, waffle dan menu masakan barat lainnya disini juga tersedia makanan asia seperti kungpao chicken, tom yum, nasi goreng, bakmi dan lain-lain.

Alamat

Liep's Cafe

Jalan Wolter Monginsidi No 33

Bandar Lampung

Salah satu beauty oil yang paling aku sukai dan cocok banget untuk kulitku yang normal cenderung kering adalah Argan Oil. Teksturnya yang jernih dan not to oily menghasilkan efek glowing yang natural banget...suka deh. Minyak biji argan sendiri terkenal sebagai magic oil karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan kulit, kuku dan rambut. Minyak ini mengandung alpha tocoperol yang sangat kaya akan vitamin E, asam lemak esensial, omega 3 dan 6 yang banyak digunakan produk-produk kecantikan kulit karena manfaat anti ageing, memperbaiki kulit yang rusak, menghilangkan bekas luka dan merawat kesehatan kuku yang rapuh.

Argan oil dari Spoil Organics ini adalah favorite aku. Pertama karena made in Indonesia, jadi aku bisa pakai beauty oilnya sambil ngerasa senang dan bangga gitu jadi kulitnya juga ikutan happy deh. 

Kenapa aku pilih Spoil Organics meskipun sekarang beauty oil produk lokal juga udah banyak?

Karena Spoil Organics udah mendapatkan sertifikat organic dari Australian Certified Organic dan USDA Organic.

Manfaat yang aku rasakan, Spoil organics Argan Oil melembabkan kulit keringku dengan hasil yang tidak berminyak, setelah minyak argan ini meresap akan menimbulkan efek glowing yang natural banget, meskipun setelahnya dipakein bedak kulit akan nampak bercahaya natural namun tidak berminyak. Sehari-hari produk ini saya aplikasikan sebagai pengganti pelembab siang dan malam hari. Namun meskipun argan oil juga mengandung tripenoids yang bisa memproteksi kulit dari sinar matahari untuk pemakaian siang hari masih perlu penambahan tabir surya.

Belanja online Spoil Organics di http://spoilorganics.com