Braces Part 2 : Langkah Awal
Setelah akhirnya memutuskan pakai braces dimulai deh serangkaian kunjungan ke Dokter Gigi :) dan segala tahap persiapannya
1. Kunjungan pertama ke Dokter gigi
Akhirnya memilih Drg Rehani Sempurnawati di Sukabumi alasannya karena tempat prakteknya deket rumah dan kantorku. Kunjungan awal ini sebenarnya cuma nanyain biaya dan prosesnya nanti gimana. Dokter lalu memeriksa gigiku dan sepertinya untuk merubah gigiku agar yang atas lebih maju dari yang bawah ga cukup pakai braces di gigi bawah, karena ternyata gigiku yang berantakan justru gigi atas. Mengenai biaya pasang bracesnya adalah Rp. 6 juta untuk gigi atas dan bawah. Biaya ini diluar biaya kontrol tiap bulan, biaya pemasangan bila ada bracket yang lepas , biaya bila ada bracket yang hilang dll. Okk setuju deh dokter ( Drg. Rehani cantik, ramah dan menyenangkan ga nyesel aku memilih dia ) Tahap awal dikasih surat pengantar untuk Rontgen Panoramic ke Rumah Sakit R. Syamsudin Sukabumi ( RS. Bunut )
2. Rontgent Panoramic Gigi
Dengan senang hati aku berangkat ke Rumah Sakit Umum untuk Rontgent, udah kuniatkan hati meski harus ngantri. Meskipun keliatannya ngantri ternyata itu bukan dibagian Panoramic tapi di bagian rongent Paru-paru, di bagian panoramic sepi. Hwe.heh..he. namanya juga di rumah sakit pemerintah meskipun belum gratis tapi murah cukup bayar Rp. 32 ribu saja. Tak lama kemudian aku udah dipanggil, eh namanya lagi apes entah apa listriknya mendadak jadi down dan alatnya jadi ga mau jalan. Akhirnya harus sabar menunggu 15 menit nugguin listriknya naik..untung di temenin novel Eclipse yang lagi kubaca untuk kedua kalinya :). Alhamdulillah sekitar 30 menit kemudian hasilnya udah tercetak. ( sayangnya ga sempet di scan untuk dimuat disini hiks..hiks..). Tentang pelayanan RS. R Syamsudin SH Sukabumi : aku pernah sekali Medical Check Up dan terakhir Rontgen Panoramic ini dan dilayani dengan baik, dengan bapak-bapak dan ibu-ibu perawat yang ramah )
3. Mengunjungi Dokter gigi lagi
Kali ini untuk menyerahkan hasil dari panoramic. Setelah itu gigiku dicetak, pake kaya gel yang dilekatkan di gigi rasanya dingin-dingin empuk, setelah gelnya mengeras lalu dilepas, jadi deh cetakan giginya. Setelah atas bawah di cetak, di sela-sela gigi gerahamku dipasang cincin karet warna biru, aduh aku lupa nanya itu untuk apa ( keesokan harinya karet ini bikin gigi ngilu, terutama pada gigi gerahamku yang ada tambalannya, tapi masih bisa makan makanan yang empuk, ngilu selama 1 hari ). Sementara udah gitu aja..bayar uang DP dan dokter belum memutuskan apakan akan ada gigi yang dicabut atau tidak, nunggu hasil cetakan gigi dan pemerikasaan hasil rontgentku. Aku di suruh nugguin telpon dari beliau.
4. Ada yang harus dicabut satu
Akhirnya aku di telpon juga dan dikasih tau kalo gigi atasku musti ada yang dicabut satu. Hu..hu .. meski sayang akhirnya harus direlain demi kesehatan. Eh yang nyabut ternyata bukan Drg. Rehani tapi Drg. Deasy mungkin karena Drg Rehani tau kalo aku pasiennya dokter Deasy jadi tetap beliau yang nyabut. Lagian dua dokter ini praktek di ruangan yang sama cuma waktunya aja yang beda. Seperti biasa di Dokter gigiku ini ga sakit, perasaan belum diapapain eh ternyata giginya udah selesai dicabut. Setelahnya juga ga sakit karena langsung disuruh minum obat anti nyeri.
Sementara sampai disini, jangan lupa lanjutkan ke postingan berikutnya tentang pemasangan braces/kawat gigi.
Sebelumnya :
Braces Part 1 : Keinginan Pakai Kawat Gigi
Selanjutnya :
Braces Part 3 : Dipasang Kawat Gigi dan Gimana Rasanya?
Braces Part 4: Warna
1. Kunjungan pertama ke Dokter gigi
Akhirnya memilih Drg Rehani Sempurnawati di Sukabumi alasannya karena tempat prakteknya deket rumah dan kantorku. Kunjungan awal ini sebenarnya cuma nanyain biaya dan prosesnya nanti gimana. Dokter lalu memeriksa gigiku dan sepertinya untuk merubah gigiku agar yang atas lebih maju dari yang bawah ga cukup pakai braces di gigi bawah, karena ternyata gigiku yang berantakan justru gigi atas. Mengenai biaya pasang bracesnya adalah Rp. 6 juta untuk gigi atas dan bawah. Biaya ini diluar biaya kontrol tiap bulan, biaya pemasangan bila ada bracket yang lepas , biaya bila ada bracket yang hilang dll. Okk setuju deh dokter ( Drg. Rehani cantik, ramah dan menyenangkan ga nyesel aku memilih dia ) Tahap awal dikasih surat pengantar untuk Rontgen Panoramic ke Rumah Sakit R. Syamsudin Sukabumi ( RS. Bunut )
2. Rontgent Panoramic Gigi
Dengan senang hati aku berangkat ke Rumah Sakit Umum untuk Rontgent, udah kuniatkan hati meski harus ngantri. Meskipun keliatannya ngantri ternyata itu bukan dibagian Panoramic tapi di bagian rongent Paru-paru, di bagian panoramic sepi. Hwe.heh..he. namanya juga di rumah sakit pemerintah meskipun belum gratis tapi murah cukup bayar Rp. 32 ribu saja. Tak lama kemudian aku udah dipanggil, eh namanya lagi apes entah apa listriknya mendadak jadi down dan alatnya jadi ga mau jalan. Akhirnya harus sabar menunggu 15 menit nugguin listriknya naik..untung di temenin novel Eclipse yang lagi kubaca untuk kedua kalinya :). Alhamdulillah sekitar 30 menit kemudian hasilnya udah tercetak. ( sayangnya ga sempet di scan untuk dimuat disini hiks..hiks..). Tentang pelayanan RS. R Syamsudin SH Sukabumi : aku pernah sekali Medical Check Up dan terakhir Rontgen Panoramic ini dan dilayani dengan baik, dengan bapak-bapak dan ibu-ibu perawat yang ramah )
3. Mengunjungi Dokter gigi lagi
Kali ini untuk menyerahkan hasil dari panoramic. Setelah itu gigiku dicetak, pake kaya gel yang dilekatkan di gigi rasanya dingin-dingin empuk, setelah gelnya mengeras lalu dilepas, jadi deh cetakan giginya. Setelah atas bawah di cetak, di sela-sela gigi gerahamku dipasang cincin karet warna biru, aduh aku lupa nanya itu untuk apa ( keesokan harinya karet ini bikin gigi ngilu, terutama pada gigi gerahamku yang ada tambalannya, tapi masih bisa makan makanan yang empuk, ngilu selama 1 hari ). Sementara udah gitu aja..bayar uang DP dan dokter belum memutuskan apakan akan ada gigi yang dicabut atau tidak, nunggu hasil cetakan gigi dan pemerikasaan hasil rontgentku. Aku di suruh nugguin telpon dari beliau.
4. Ada yang harus dicabut satu
Akhirnya aku di telpon juga dan dikasih tau kalo gigi atasku musti ada yang dicabut satu. Hu..hu .. meski sayang akhirnya harus direlain demi kesehatan. Eh yang nyabut ternyata bukan Drg. Rehani tapi Drg. Deasy mungkin karena Drg Rehani tau kalo aku pasiennya dokter Deasy jadi tetap beliau yang nyabut. Lagian dua dokter ini praktek di ruangan yang sama cuma waktunya aja yang beda. Seperti biasa di Dokter gigiku ini ga sakit, perasaan belum diapapain eh ternyata giginya udah selesai dicabut. Setelahnya juga ga sakit karena langsung disuruh minum obat anti nyeri.
Sementara sampai disini, jangan lupa lanjutkan ke postingan berikutnya tentang pemasangan braces/kawat gigi.
Sebelumnya :
Braces Part 1 : Keinginan Pakai Kawat Gigi
Selanjutnya :
Braces Part 3 : Dipasang Kawat Gigi dan Gimana Rasanya?
Braces Part 4: Warna
1 comments
Mba, kalo drg. Rehani prakteknya di daerah mana ya?
ReplyDelete