Dari lembar ke delapan buku Novel Negeri 5 Menara
Lembar ke delapan Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi yang berisi untaian kata mutiara dari ulama terkenal Imam Syafii ini sangat menginspirasi dan memberi semangat dan motivasi bagiku, jadi penyiram kekeringan hati saat merasa jauh dari kampung halaman atau harus menjalani cinta yang terpisah samudra ( eh..selat deng ).
Begini bunyinya :
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan
Dari Imam Syafii, dikutip dari buku novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi
Gimana teman? masih ragu juga untuk melangkahkan kaki jauh dari kampung, demi kehidupan yang lebih baik.
Hm bagiku syair ini semakin memantapkan hatiku untuk terus belajar, bekerja, berjuang meski jauh dari keluarga dan teman di kota asalku ( hehe meski sekarang Ortu dah ngikutin gw gara-gara cucu ), aku menemukan teman-teman dan keluarga baru disini.
Demikian juga suamiku, aku akan selalu mendukung pilihan karirnya meskipun kami jadi terpisah jarak. Sulit memang, yang kupilih karena justru karena hidup itu cuma sekali dan semoga everything gonna be OK ( Amin.. insyaAlloh ).
Eh BTW kalo mo merantau jangan ke Jakarta yaks....udah penuh guys...ntar ujung-unjungnya malah kena gusur lagi, mending cari tempat lain aja deh yang tanahnya masih luas terbentang :P, konon katanya negeri kita kaya lho, jangan sampai orang luar yang mengeruk kekayaannya.
Begini bunyinya :
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan
Dari Imam Syafii, dikutip dari buku novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi
Gimana teman? masih ragu juga untuk melangkahkan kaki jauh dari kampung, demi kehidupan yang lebih baik.
Hm bagiku syair ini semakin memantapkan hatiku untuk terus belajar, bekerja, berjuang meski jauh dari keluarga dan teman di kota asalku ( hehe meski sekarang Ortu dah ngikutin gw gara-gara cucu ), aku menemukan teman-teman dan keluarga baru disini.
Demikian juga suamiku, aku akan selalu mendukung pilihan karirnya meskipun kami jadi terpisah jarak. Sulit memang, yang kupilih karena justru karena hidup itu cuma sekali dan semoga everything gonna be OK ( Amin.. insyaAlloh ).
Eh BTW kalo mo merantau jangan ke Jakarta yaks....udah penuh guys...ntar ujung-unjungnya malah kena gusur lagi, mending cari tempat lain aja deh yang tanahnya masih luas terbentang :P, konon katanya negeri kita kaya lho, jangan sampai orang luar yang mengeruk kekayaannya.
0 comments