Resolusi 2015, bisa membuat lodeh : Lodeh Terong Teri Daun Singkong
Sebagai orang jawa tulen, aku adalah pemakan lodeh sejati, rasanya meja makan ga lengkap kalo belum ada lodehnya. Masalahnya adalah aku paling malas sekali bikin lodeh jadilah ibuku terus yang bikin setiap harinya, karena memang Bapak yang ketika makan selalu mencari lodeh dulu sebelum makanan lainnya, buat Bapak makanan lain hanyalah makanan sampingan. Sementara suami meskipun juga suka tapi kalau nggak ada si lodeh juga nggak nyari, makin malas deh sayanya.
Jadilah akhir tahun kemaren aku mendeklarasikan resolusi tahun 2015 ke semua penghuni rumah yaitu :
Menuju Dian Bisa Bikin Lodeh Sendiri dan Enak 2015...Yeayy!
Yang tentu saja diikuti dengan setiap weekend ditagih sama Ibu "Katanya mau bisa bikin lodeh" atau "minggu ini mau belajar bikin lodeh apa", lalu Bapak yang juga jago masak lodeh ikut nimbrung "Bikin lodeh aja gampaang"
Huwaaa aku dibully...kemudian nyari seribu alasan untuk ngeles :'D
Akhirnya pas ada long weeken beberapa waktu lalu, aku meniatkan diri bikin lodeh kesukaanku, lodeh terong kecil teri medan dan kali ini kutambahin lagi sama daun singkong biar makin seger. Kesukaanku tapi my chubbyhubby nggak suka, hihi...
Tidak lupa biar sumangad masaknya, harus ada sesi pemotretan dong, teteuup. Capcuss...kali ini si Ibu jadi asisten chef dulu.
Lodeh Terong Daun Singkong Teri Nasi
Bahan :
Terong kecil
Daun Singkong yang sudah dipetik dari gagangnya, satu baskom kecil
Teri nasi, satu genggam, cuci sebentar
Bawang merah, 3 siung
Bawang putih, 2 siung
Lengkuas 1 cm, memarkan
Tomat 1/2 buah
Cabe merah keriting dan cabe rawit sesuka hati, saya nggak suka pedas jadi sedikit saja cukup
Kemiri, 1-2 biji, cuci
Daun jeruk satu lembar, sobek-sobek dan buang tulang daunnya
Santan, 25ml
Garam dan gula secukupnya
Air, 100ml
Mempersiapkan Terong dan Daun Singkong
Aku suka sekali terong kecil di atas, itu jenis terong kecil yang beredar di pasar-padar tradisional Bandar Lampung, aku rasa ini khas lampung karena sedikit berbeda dengan terong-terong di Jawa, selain itu terong kecil ungu lampung ini pas dimasak tetep renyak dan kred-kres makanya aku suka sekali.
Setelah dibuang gagangnya, terong dibelah dua atau lebih lalu direndam air biar nggak pahit dan ngeluarin getah-getahnya kata ibu. Setelah itu ditiriskan.
Untuk daun singkong supaya tetap hijau rebus dalam keadaan panci tetap terbuka dan taburi sedikit garam, sedikit saja jangan sampai keasinan, lama merebusnya sesuai selera ya...mau agak keras atau matang well done haha emangnya manggang beaf steak.
Setelah ditiriskan, peras airnya, setelah berbentuk kepalan seperti diatas lalu diiris-iris, jadinya seperti ini
Cara membuat:
Rajang bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri dan garam lalu haluskan semua bahan dengan ulekan manual aka traditional karena cuma dikit, bila ingin pakai blender juga oke.
Panaskan minyak tumis bumbu halusdan lengkuas tadi dengan api kecil, jangan sampai gosong masukkan juga daun jeruk setelah baunya harum masukkan teri nasi tumis sebentar lalu masukkan terong, tumis sampai terong agak lalu masukkan air dan santan tunggu sampai mendidih dan terong matang sambil ditabur gula lalu masukkan daun singkong, aduk dan masak sebentar sambil cicipi rasanya.
Pada saat memasak perlu diperhatikan penambahan garam, sebaiknya jangan beri sedikit aja dulu karena teri nadinya sudah asin atau kadang perlu juga ditambah sedikit kaldu bubuk biar lebih sedep, demikian juga gula aku selalu bilang secukupnya karena saya nggak pernah menakarnya mungkin sekitar setengah sendok teh. Sebenernya untuk santan dan air juga menyesuaikan selera, mau kental atau berkuah banyak, karena aku sendiri lebih suka yang airnya sedikit saja.
Ternyata sebenernya bisa masak lodeh, meskipun agak ribet tapi sebenernya cepet juga prosesnya, yang perlu diperbaiki adalah rasa malas ketika mau bikin. Jadi resolusi sudah tercapai...hahaha kalo cuma praktek sekali sih belomlah yaa...apa kabar loseh kacang panjang, nangka muda, tempe tahu dll, yang tentunya masing-masing punya cara pengolahan bahan yang berbeda meskipun basic bumbunya sama.
0 comments